Monday, November 17, 2008

Model pembangunan yang diterapkan terlalu sentralistik

"Ketimpangan antara pusat dan daerah sangt tajam"

Model pembangunan yang diterapkan selama ini oleh pemerintah pusat telah meyebapkan ketimpangan yang sangat tajam antara pusat dan daerah.Terutama diwilayah diindonesia timur.Demikian ditegaskan pendiri archipelago solidarity ( ARSO ) foundation.Engelina H.Pattiasina kepada pers disela2 diskusi panel bertajuk"indonesia baru dan uregensi penerapan konsep Archipelago state"
Telalau lama ketimpangan itu terjadi antara pusata dan daerahterutama diindonesia timur,Disana terdapatbegitu banyak masyarakt yang hidup dipulau-pulau kecil dalam kemiskinan.Dan ini trjadi model pembangunan yang diterapakan terlalu sentralistik,akbitnya banyak kepentigandaerh yang terabaikan.
Karena itu ARSO fOUNDATION ingin menaakan satu gerakan solidartias untuk benar2 mulai berbicara tentang konsep negara kepulauan.
tanggapan pengamat UI Hariadi Winawar yang mengatakan bahwa jumalh pulau itu tidak penting sangat tidak tepat,bagi orang yang tinggal dipulau jawa atau mungkin memang tidak penting.Tapi bagi mereka yang tinggal dikepulauan itu sangat penting.menurutnya untuk mengatasipengabaian terhadap pulau-pulau kecil dalam konsep negaa kepulauan harus dilakukan dengan mulai ubah konsep pembangunana nasional menjadi konsep pembangunana berbasiskan kepulauan.
Engelina mengatakan semua pihak untuk berpihak bahwa secara demokratis setiap propinsi memiliki saham yang sama besara terhadap NKRI.Propinsi maluku,Sulawesi utara ,Papua ,Maluku utara ,NTT dll.Memiliki saham yang sama besar dengan DKI,Jawa Timur,Jawa tengah dan seterusnya.Sehingga tidak terkesan pilih kasih membuata wilayah-wilayah kawasan timur menjadi terabaikan.Karena itu perlua danya kemana politik pemeritnath agar tidak ada lagi wilayah yg merasah terabaikan.

No comments: